Terletak di Jalan Kedungdoro dekat BNI (bukan depannya persis ya, kalau dari arah Tunjungan Plaza, sebelumnya BNI). Kesan pertama ketika melihat tempat makan ini lebih menuju arah negatif. Kenapa? Karena meja dan tempat duduknya sedikit, hanya ada sekitar 4 meja. Lalu kebersihannya bisa dibilang sangat kurang. Banyak tisu bekas berserakan di bawah (sengaja tidak disapu sepertinya). Ketika kami menunggu pesanan datang, si mas-masnya membersihkan meja kami lalu membuang air kotor bekas cuci tangan di sebuah lubang kecil di sebelah wajan penggorengan. Parahnya selain air, daun kemangi pun dipaksakan masuk ke lubang kecil tadi sehingga banyak yang nyangkut (bikin tambah ilfil). Namun, semua kesan negatif itu dapat terlupakan sejenak ketika menu bebeknya telah dihidangkan. Kami datang saat kondisi semua meja terisi penuh, tapi pelayanannya cepat sekali dan mas-masnya baik, ramah, dan sigap.
Kondisi Tempat Penggorengan |
Oya, di sebelah kiri wajan penggorengan itu terdapat kotak kaca yang berisi potongan ayam dan bebek yang boleh kita pilih sendiri. Sebagai tips, pilihlah ayam atau bebek yang telah bersih dari bulunya. Selain ayam dan bebek, ada sedia kepala ayam juga lho. Sempat kami perhatikan, sebelum digoreng, bebeknya dicemplungin dulu ke bumbu kuning cair. Mungkin ini rahasianya biar gurih. Dan ibu-ibu berkerudung oranye itu adalah kasirnya. Jadi abis makan bayarnya disitu.
Tadaaaa!! Ini nih penampakan bebek yang buat kami penasaran. Bebeknya disajikan bersama dengan lalapan dan terpisah dengan nasinya. Lalapannya termasuk lengkap, karena kami penggemar lalap kubis. Sebelum makan pake nasi, kami cuil-cuil dikit dong bebeknya. Setelah masuk mulut.... *kemudian kami speechless* Nggg, asli enak banget!! Ini bahkan lebih gurih daripada Bebek Palupi. Meskipun potongannya tidak sebesar Bebek Palupi dan Bebek Canggih.
Dada |
Paha |
Nasi Putih Gurih |
Nah kalo yang ini nasinya. Porsi nasinya sedikit menurut kami, tapi nilai plusnya karena ada bumbu kuning + bawang gorengnya. Oya, sebenarnya kami curiga, mungkin bumbu kuning cair untuk cemplungan sebelum bebek digoreng tadi itu sama seperti bumbu kuning yang ada di nasi ini. Hmm. Sekarang waktunya makan nasi + bebeknya! Waaah, lengkap sudah rasa gurih kombo ini, nasinya juga gurih ternyataaa. Omong-omong, makan nasi bebek bukan cuma dicari gurihnya saja bukan? Tanpa sambal pasti rasanya ada yang kurang. Di Bebek Donal ini, sambal disediakan secara cuma-cuma di setiap meja beserta bumbu kuning (bumbu yang ini teksturnya lebih padat). Sambalnya cukup enak dan pedas.
Bumbu Bebek |
Sambal Pedas |
Dari segi harga, nasi bebek donal ini menurut kami cukup mahal. Harga bebek/potong Rp 17.000,00. Sedangkan nasinya Rp 3.000,00. Teh manis panas Rp 2.000,00. Sayangnya kami lupa menanyakan harga ayamnya.
Kesimpulan kami mengenai bebek donal ini adalah :
+ bebeknya empuk dan gurih (sekali) ; nasinya pulen.
+ teh manis panasnya, manisnya pas. (sayangnya disajikan dalam keadaan tidak panas)
+ tempat cukup sepi karena mungkin masih sedikit orang yang tahu (?)
- kebersihan kurang, tempat sempit, meja kursi sedikit.
- harga cukup mahal untuk kaum mahasiswa (seperti kami) :p
- tempat parkir (mobil) susah, karena banyak sekali PKL Kedungdoro yang bersebelahan.
No comments:
Post a Comment