Tuesday, September 9, 2014

Pia Legong Bali

Pada sore hari yang cerah bahkan cenderung masih bisa dibilang panas kali ini, aku lagi asyik-asyiknya nyemilin pia. Pia atau yang lebih familiar disebut bakpia memang sudah menjamur, tidak hanya dari kota asalnya Yogyakarta saja. Beberapa kota di Indonesia, bahkan telah memiliki pia/bakpia dengan ciri khasnya masing-masing. Contohlah pia cap mangkok dari Malang dan pia legong khas Bali.



Pia yang aku cemil sore ini adalah kiriman dari kolega keluarga yang ada di Bali. Namanya... yaaak! Seperti yang sudah kusebutkan sebelumnya... Pia Legong!


Pia Legong hanya tersedia dalam 3 rasa, yaitu pia keju, pia coklat, dan original isi kacang hijau. Ukurannya lumayan besar, tidak seperti bakpia di Yogya yang mini-mini. Jadi pas makan, aku potong dulu jadi 2, satunya dimakan sekarang, satunya lagi dimakan ntaran. Kenapa? Pertama karena ini pia enaknya kebangetan dan kedua karena ini pia mahalnya juga kebangetan. Makanya makannya pun kudu digimit-gimit!!


Btw, mau cerita dulu. Kenapa dinamakan Pia Legong? Bukannya legong itu nama tarian daerah Bali ya? Ternyata ada sesuatu dibalik itu... Dan semuanya dituangkan di dalam websitenya yakni www.pialegong.com.

"Tak sekedar buah tangan khas Pulau Dewata, Pia Legong hadir sebagai hasil karya seorang anak muda yang jatuh cinta pada sebuah resep kuno, yang berasal dari warisan leluhur nenek moyang. Pada tahun 2006, Pia Legong hadir sebagai salah satu kudapan bercita rasa tinggi dalam balutan red legong. Yakni warna merah Sang Legong yang diciptakan khusus pada kemasan box pia sebagai persembahan terbaik bagi seluruh penikmatnya. Kemegahan warna red legong diharapkan bisa mewakili persembahan setinggi-tingginya dari kami untuk Anda.

Nama Legong diambil dari sebuah tarian di Bali, yang bermakna pada keluwesan gerakan dan keindahan gemulainya sebuah dasar segala gerak tari. Keluwesan yang cenderung dinamis menjadi bagian dari filosofi legong karena sesungguhnya tarian ini hampir jarang muncul sejak permulaan abad 20. Inspirasi inilah yang membuat pendirinya memilih nama Legong sebagai identitas pia ciptaannya. Karena hakekat pia ini pun, berasal dari puluhan tahun lalu, sebagai kudapan tradisional yang tak kalah kuno. Di tangan pendirinya, pia ini meliuk dinamis dalam modifikasi resep dan pemikiran matang. Hasilnya yaitu tercipta sebuah rasa yang bisa dinamis mengikuti selera penikmatnya dari masa ke masa, dalam penampilan elegan bernilai seni tinggi. Sehingga jika dirangkai dalam kata, Pia Legong hadir dan mengingatkan kita pada sebuah kekayaan budaya estetika dan etika rasa yang saling berkesinambungan. Yakni keindahan dan kelezatan sekaligus dalam setiap gigitannya.

Dengan penuh kecintaan, proses produksi Pia Legong dibuat sendiri dari pojok dapur rumahan yang bukan berskala pabrik. Kemampuan Pia Legong sebagai sebuah home industry dalam kapasitas produksinya, jelas terbatas. Dibuat handmade oleh sang pemilik setiap hari, mulai dini hari hingga terbit menjelang, membuat Pia Legong dijamin berpindah ke tangan pembeli dalam kondisi fresh from the oven. Kecintaan pemiliknya pada penikmatnyalah, yang memelihara semangat Pia Legong untuk tampil lebih baik terus dari hari ke hari.

Sejak pertama kali berdiri, Pia yang habis terjual dalam satu hari, baru akan dibuat kembali keesokan harinya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan sekotak Pia Legong, Anda hanya bisa datang langsung ke tempat pembuatan sekaligus workshop. Tidak ada display seperti toko kue pada umumnya, karena kami menjual Pia yang baru matang dan langsung berpindah ke tangan pembeli seketika itu juga. Pia Legong tidak menggunakan sistem penyetokan. Jumlah produksinya dibuat tepat sesuai kemampuan pembuatnya. Bahan berkualitas premium dan teknik memanggang yang tepat, membuat Pia Legong tak mengandalkan bahan kimia atau bahan tambahan lainnya sebagai pengawet.

Tekstur kering pada kulit Pia yang mempunyai ciri belapis-lapis serta renyah menjaga daya tahan pia itu sendiri secara alami. Pantang menggunakan pengawet apapun jenis dan bentuknya, masa kadaluarsanya pun jadi sangat terbatas. Untuk pia cokelat dan keju bisa disimpan hingga 2 minggu, Khusus isi kacang hijau, lebih singkat, hanya 7 hari saja. Kami sangat menghargai jika sebelum datang ke store kami, pastikan Pia Legong yang akan Anda beli tersedia, dengan cara mengeceknya terlebih dahulu melalui telepon (0361) 789 8777 atau email ke: info@pialegong.com"


Satu pia ini harganya 10 ribu. Satu dus isinya 8 biji. Kaliin aja tuh berapa harganya satu dusnya. Favoritku tentu saja pia keju dan coklatnya. Kejunya bener-bener deh. Enaaaaak banget. Teksturnya crunchy, ga melempem. Singkatnya ya fillingnya ini "bener-bener keju". Pianya berlayer-layer jadi kalo makan bakalan rebel semua gitu ga bisa bersih.


Trus coklatnya, melteeeeeed di dalem bo'. Baru kali ini aku makan pia tapi dalemnya tuh coklatnya melted. Biasanya kan coklatnya juga teksturnya keras tapi yang ini engga. Kerasa di mulut kayak kamu makan pia dalemnya selai coklat yang lembuuut banget.


Dan sepertinya kalo ada plan ke Bali, lebih baik pesen dulu dari jauh-jauh hari. Pia ini bisa dipesan minimal 2 minggu sebelumnya! Bayangkaaaan!!! Buat turis-turis yang langsung datang ke storenya tanpa memesan terlebih dahulu dijamin deh. Dijamin ga bakal dapet maksudnya hehehehe.




No comments: